YOUR ADS HERE

Rabu, 07 Juli 2010

Kanal Pulau Serangan dan Bali Tertutup, Ribuan Ikan Mati

[ Jum'at, 11 Juni 2010 ]
Kanal Pulau Serangan dan Bali Tertutup, Ribuan Ikan Mati
DENPASAR - Ribuan ekor ikan mati memenuhi kanal yang memisahkan Pulau Serangan dan Bali kemarin (10/6). Diduga, ribuan ikan itu mati karena saluran yang menghubungkan kanal tersebut ke laut tertutup.

Pantuan di tempat kejadian menyebutkan, ribuan ikan jenis lemuru (sardinella lemuru) dan bandeng (chanos-chanos) mengambang memenuhi permukaan kanal selebar 20 meter tersebut. Di ujung utara kanal, air tampak berwarna kemerahan. Sedangkan di bagian selatan berwarna kehijauan.

Kanal sepanjang dua kilometer itu dibangun tujuh tahun lalu untuk memisahkan Pulau Serangan dan kawasan Bali Turtle Island Development (BTID). Awalnya, di ujung utara kanal tersebut terdapat lubang yang menyambungkan kanal dengan laut di sekitar Pura Sakenan.

Namun, sejak lima bulan lalu, lubang tersebut tertutup karena tanah di atasnya ambrol. Warga menduga, itulah yang menyebabkan ribuan ikan di kanal tersebut mati. Sebab, sirkulasi air tidak jalan. Dampaknya, suhu air di kanal menjadi panas. ''Ini sepertinya ikan yang paling kuat bertahan. Saat ada hujan kemarin, ikan normal,'' terang Made Wija, warga Pulau Serangan.

Sebelumnya, kata Wija, ikan di kanal itu pernah juga mati. Namun, ribuan ikan mati seperti yang terlihat kemarin baru terjadi kemarin. ''Tadi (kemarin, Red) pagi lebih parah lagi,'' timpal Nyoman Widastra, pria asal Tabanan, saat ditemui di kanal tersebut kemarin sore.

Warga berharap, pihak yang bertanggung jawab segera memperbaiki saluran yang tertutup. Menurut mereka, kanal itu belakangan seperti diabaikan. Padahal, bila bila salurann yang tertutup itu dibiarkan, warga khawatir ekosistem akan terganggu.

''Siapa pun yang bertanggung jawab atas kanal ini, tolong kami dibantu,'' keluh Wija, yang mengaku sering me­mancing dan mandi di kanal itu. (fer/jpnn/c4/soe)

Tidak ada komentar: